- Pelatihan Operasional dan Pengolahan Data Drone untuk Mendukung Pemanfaatan Air Bawah Tanah di Wilayah Karst
- Strategi dan Kebijakan Pengelolaan DAS Berbasis Masyarakat untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
- Benang Kusut Tata Ruang, Hulu Bencana Banjir dan Longsor
- Nilai Properti di Daerah Terdampak Banjir Turun 20 Persen
- Langgar Tata Ruang, Bencana Banjir dan Longsor Pun Berulang
Pelatihan Operasional dan Pengolahan Data Drone untuk Mendukung Pemanfaatan Air Bawah Tanah di Wilayah Karst
Pada hari Jumat dan Sabtu, 27-28 September 2024, Laboratorium Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Balai Kalurahan Jepitu, Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan bertajuk “Pelatihan Operasional dan Pengolahan Data Drone untuk Mendukung Pemanfaatan Air Bawah Tanah Karst” ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi drone, terutama dalam pengelolaan sumber daya air di wilayah karst.
Pelatihan ini diikuti oleh 14 peserta yang berasal dari berbagai elemen masyarakat, termasuk LSM KOMBI (Komunitas Merangkul Bumi) Desa Jepitu, aparat desa dari Kalurahan Jepitu dan Pucung, Karang Taruna Manukan, LSM WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), serta pengelola wisata Desa Jepitu dan Desa Pucung.
Kegiatan pelatihan berlangsung selama dua hari. Pada hari pertama, peserta diperkenalkan dengan drone, bagian-bagiannya, regulasi penerbangan drone, serta risiko-risiko yang mungkin terjadi selama pengoperasian drone. Peserta juga mempelajari teknik pengoperasian drone, baik secara free flight maupun menggunakan flight plan, dan berkesempatan untuk melakukan praktek langsung pengoperasian drone.
Pada hari kedua, peserta diajak untuk mempelajari cara mengolah data hasil foto udara, menginterpretasi hasilnya, serta melakukan layouting peta hingga siap cetak dan digunakan untuk berbagai keperluan, seperti administrasi desa (penyusunan data monografi desa), pengelolaan dan pengembangan kawasan wisata, serta inventarisasi potensi desa.
Para peserta merasa sangat puas dengan pelatihan yang dilaksanakan, karena mendapatkan banyak ilmu baru, terutama dalam hal pengoperasian drone dan pengolahan data. Pelatihan ini juga sejalan dengan pelatihan sebelumnya yang diberikan oleh WALHI Yogyakarta terkait penggunaan perangkat lunak sistem informasi geospasial (QGIS).
Kegiatan ini menunjukkan komitmen UGM khususnya Laboratorium Pengelolaan DAS, Fakultas Kehutanan UGM dalam mendukung pemberdayaan masyarakat serta pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan, khususnya di wilayah karst.